"Kuah Beulangong" Dan Tradisi Budaya Aceh

Kuah Beulangong dan Tradisi Budaya Aceh
Kuah Beulangong - Foto: loveaceh.com/Mustajib

loveaceh.com - Aceh adalah provinsi paling barat Indonesia atau paling ujung Pulau Sumatra ini selain dikenal karena konflik bersenjata antara GAM dan TNI, Mesjid Raya Baiturrahman, serta Tsunami Aceh 2004 silam, ternyata Aceh juga dikenal dengan kuliner nya yang khas.

Mie Aceh mungkin tidak begitu asing lagi di telinga Anda, atau bahkan mungkin Anda sudah pernah mencicipinya. Nah selain mie Aceh, kuliner khas lainnya dari provinsi yang terkenal dengan penerapan syariat Islam ini adalah "Kuah Beulangong".

Diluar Aceh, nama Kuah Beulangong memang tidak begitu populer, atau mungkin Anda baru pertama kali mendengar kata "Kuah Beulangong"?

Namun bagi masyarakat Aceh, khususnya Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh, Kuah Beulangong merupakan menu yang wajib ada disetiap acara besar di kota maupun Gampong-gampong ("gampong" sebutan untuk desa di Aceh).

Kuah Beulangong siap disantap dengan nasi putih hangat - Foto: loveaceh.com/Mustajib

Yang unik dari Kuah Beulangong ini, disetiap ada acara besar, baik itu pesta perkawinan, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, dan acara besar lainnya, Kuah Beulangong ini merupakan menu utama yang wajib ada diantara hidangan lainnya di acara tersebut.

Gampong Lamleubok adalah salah satu Gampong yang ada di Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar. Sama hanya dengan Gampong lainnya yang ada di Aceh Besar, bila ada acara-acara besar seperti pesta perkawinan, maka Kuah Beulangong adalah menu utama yang harus dimasak dengan melibatkan hampir keseluruhan warga Gampong, terutama kaum adam.

Semua warga akan dilibatkan dalam proses memasak Kuah Beulangong ini, mulai saat menyembelih hewan, memotong dagingnya, meracik bumbu, menyiapkan tempat memasak, dan lain-lain. Semuanya aktivitas tersebut dilakukan secara bergotong-royong dan penuh kebersamaan.

Nah, karena dilakukan secara gotong-royong, hal ini akan merekat rasa silaturahmi dan kekompakkan antara sesama warga serta juga akan membangun kesatuan dan persatuan.

Bagaimana dengan anak-anak? Anak-anak sudah pasti dilibatkan dan menyaksikan proses memasak nya. "Mereka adalah generasi penerus yang akan melestarikan tradisi budaya Aceh dalam memasak Kuah Beulangong ini di Gampong Lamleubok" kata Abdullah, Keuchik Gampong Lamleubok (kepala desa).

Saat menyantap pun, Kuah Beulangong ini juga dimakan secara bersama-sama. Selesai makan, piring kotor akan dibawa sendiri ke dapur untuk dicuci sendiri atau di cuci sama mereka yang sudah ditugaskan untuk mencuci piring.

"Ya, memang semuanya sudah di atur oleh perangkap Gampong. Semua warga baik tua maupun muda akan dilibatkan semua untuk saling membantu dalam mensukseskan acara resepsi tersebut. Nama-nama warga juga sudah kita tempelkan disitu tugas apa saja yang harus mereka perbuat" ujar Abdullah lagi.

Saat memotong hewan, semua warga akan dilibatkan - Foto: loveaceh.com/Mustajib

Memotong daging. Biasanya dilakukan oleh mereka yang sudah ahli - Foto: loveaceh.com/Mustajib

Mengupas kulit dan memotong buang nangka muda dilakukan oleh pemuda - Foto: loveaceh.com/Mustajib

Proses memasukkan daging kedalam beulangong (kuali) - Foto: loveaceh.com/Mustajib

Proses mengaduk Kuah Beulangong. Dilakukan oleh mereka yang sudah berpengalaman - Foto: loveaceh.com/Mustajib

Ketika sudah masak lalu dimasukkan dalam ember atau wadah untuk di sebar di dalam piring yang sudah ada nasinya - Foto: loveaceh.com/Mustajib

Nasi Kuah Beulangong sudah siap untuk disantap oleh warga - Foto: loveaceh.com/Mustajib

Menu bintang lima para raja Aceh


Sejak zaman kerajaan Aceh dahulu, Kuah Beulangong ternyata sudah dimasak, dan Kuah Beulangong adalah menu mewah raja.

Raja juga memasak Kuah Beulangong untuk dibagikan ke warga-warga sebagai rasa syukur dan mempererat silaturahmi.

Bumbu Kuah Beulangong


Umumnya, bahan utama Kuah Beulangong adalah daging sapi, daging kerbau, dan daging kambing. Kemudian dicampur dengan buang nangka yang sudah di potong kecil-kecil. Namun ada juga yang menggunakan pisang kapok (tergantung sama kampung masing-masing).

Sama hanya dengan masakan khas Aceh lainnya, bumbu yang dibutuhkan untuk memasak Kuah Beulangong cukup banyak, seperti seperti kelapa gongseng, kelapa giling, cabai merah, cabai kering, cabe rawit, bawang putih, jahe, kunyit, ketumbar gongseng, kemiri, lengkuas, dan masih banyak bumbu lainnya yang semuanya digiling.

Cara Memasak Kuah Beulangong


Sebelum membahas cara memasak Kuah Beulangong, apakah Anda sudah tau apa itu kata "Beulangong"? "Beulangong" artinya kuali besar atau belanga yang digunakan untuk memasak masakan khas Aceh ini. Ukurannya dipilih yang besar, berdiameter sekitar satu meter.

Cara memasak Kuah Beulangong lumayan mudah, namun dibutuhkan waktu yang cukup lama dan persiapan yang matang untuk alat serta bahan memasaknya.

Daging yang sudah dipotong kecil-kecil dicuci bersih lalu dimasukkan ke dalam kuali besar tadi. Aduk dengan bumbu yang sudah digiling sampai merata, jangan lupa di kasih garam secukupnya.

Mengaduk harus dilakukan dengan tangan agar bumbu dapat masuk meresap kedalam daging tersebut - Foto: loveaceh.com/Mustajib

Selanjutnya siram dengan air putih secukupnya, aduk lagi dengan tangan. Tunggu sampai daging masak setengah matang, serta sampai bumbunya meresap sempurna.

Siapkan buah nangka muda tadi atau bisa juga di tambah dengan buah pisang kapok yang telah di potong kecil-kecil, lalu masukkan ke dalam kuali bersama bawang yang telah dirajang. Tambahkan air lagi, dan biarkan hingga masak.

Proses mengaduk Kuah Beualangong - Foto: loveaceh.com/Mustajib

Aroma bumbu yang keluar berbarengan dengan asap sangat menggoda dan gurih. Nah, Kuah Beulangong siap untuk disantap dengan nasi putih hangat.

Tapi jangan menyantapnya dengan mencampur kuah masakan lain, karena sensasi kelezatan khas Kuah Beulangong ini tidak akan Anda dapatkan.

Anak-anak tertib dan sabar menunggu sampai giliran disuruh ambil dan dimakan secara bersama-sama - Foto: loveaceh.com/Mustajib

Kuah Beulangong memang tidak dapat di pisahkan bagi warga Gampong Lamleubok atau pun Gampong-gampong lain di Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh.

Karena Kuah Beulangong selain menjadi menu utama dalam setiap ada hajatan besar, Kuah Beulanong ternyata bisa menjalin silaturahmi antar warga dan membentuk persatuan.

Ingin mencicipi Kuah Beulangong? Sekarang ini, kuah Beulangong ternyata tidak hanya dimasak saat ada hajatan besar saja, namun beberapa rumah makan di Aceh juga menyajikan masakan khas Aceh ini.

Tidak terlalu sulit untuk menemukan rumah makan yang menyediakan menu khas Aceh Kuah Beulangong ini, bila di depan rumah makan tersebut terdapat kuali besar, sudah dipastikan menu ini ada, atau di depan nya ditulis "Rumah Makan Khas Aceh Rayeuk".

Lihat video kebersamaan warga Gampong Lamleubok dalam memasak Kuah Beulangong ini saat piknik di Pantai Lampuuk, Aceh Besar:


Bagaimana ternyata sangat seru kan tradisi memasak Kuah Beulangong ini. Apakah Anda tertarik ingin mencicipi kuliner khas Aceh Kuah Beulangong ini? Yuk ke Aceh.