Sie Reuboh, Kuliner Khas Aceh Besar Yang Masih Dilestarikan

Loveaceh.com – Sie Reuboh, kalau dalam bahasa Indonesia “daging rebus” adalah kuliner khas Kabupaten Aceh Besar yang hingga saat ini masih di lestarikan. Saat menyambut bulan Ramadhan, kuliner daging ini wajib ada di meja makan di setiap rumah.

Tradisi Meugang di peringati sebagian besar masyarakat dua atau satu hari menjelang Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri, dan Idul Adha. Di hari Meugang inilah warga membeli daging, baik daging sapi, kambing maupun daging kerbau untuk di masak.

Sie Reuboh Aceh Besar

Walaupun harga daging selalu naik di hari Meugang atau dua hari menjelang Ramadhan, bagi orang Aceh hal tersebut tidak masalah asalkan bisa kebagian membeli daging.

“Menye hana Sie Reuboh, lage hana hie sagai uroe Meugang nyo (Tanpa Sie Reuboh, hari Meugang ini terasa ada yang kurang” kata Kak Ni, ibu rumah tangga warga desa Lamleubok, Indrapuri Aceh Besar ini kepada Loveaceh.com.

Rasa Sie Reuboh yang gurih, pedas, dan asam membuatnya sangat nikmat dan lezat bila di santap dengan nasi putih hangat.

Selain membeli sendiri dagingnya, banyak juga yang patungan uang dan membeli satu ekor sapi. Sapi tersebut di potong di hari Meugang dan dibagikan rata bagi mereka yang patungan uang tersebut.

Nah, di saat masakan khas Aceh lainnya berbumbu kuat dan lengkap dan banyak terdapat rempah-rempah, masakan khas Aceh Sie Reuboh ini malah bahan membuatnya sangat sedikit dan sederhana. Seperti bawang merah, bawang putih, cabe rawit, cabe merah, dan merica.

Semua bumbu ini dihaluskan, dan dimasukkan ke dalam daging yang sudah di rebus. Sambil di aduk merata, tak lupa di kasih cuka untuk menambah rasa asamnya.
Masak menggunakan kuali tanah dan menggunakan api kayu supaya rasanya lebih enak



Nah, cara membuat Sie Reuboh atau resep Sie Reuboh ini ternyata sangat sederhana dan mudah, sehingga siapapun bisa membuat Sie Reuboh.

Lezatnya kuliner khas Aceh Besar ini tergantung pada daging yang di gunakan. Pilihlah daging sapi has dalam atau has luar, karena lebih empuk dan lebih lembut waktu di gigit.

Ada yang menarik dari Sie Reuboh ini, Sie Reuboh ternyata bisa tahan lama dan bisa di simpan berhari-hari, atau bisa bertahan selama bulan Ramadhan. “Kalau sudah dingin, tinggal di panaskan lagi, dan rasanya masih sangat lezat”, kata Kak Ni lagi.

Sekarang Sie Reuboh tidak hanya di gemari warga Aceh Besar saja, masakan khas Aceh Besar ini ternyata juga disukai banyak kalangan, terutama di Aceh, dan di luar Aceh.

Selain di hari Meugang, di hari biasa juga masih bisa Anda jumpai Sie Reuboh ini. Banyak rumah makan atau restoran khas Aceh yang menyediakan menu khas ini.

Namun, bagi kebanyakan warga Aceh Besar, tidak sah hari Meugang tanpa adanya Sie Reuboh. Lihat juga resep dan cara membuat Sie Reuboh.